“Apa yang Harus Aku Lakukan?”

Tulisan ini diperuntukkan kepada dia yang tahu, apa dan untuk siapa tulisan ini 🙂

Hari ini tanggal 14 Februari 2012, hari dimana mungkin ada orang yang merayakan yang namanya Hari Kasih Sayang, sedangkan Riska?Apa yang terjadi padanya hari ini?Mari saya ceritakan

Baca lebih lanjut

Keadilan untuk keadilan

seorang teman nge tag nih tulisan lewat FB, ngak tau ini bener apa nggak, tapi riska rasa tulisan ini layak untuk di sebarluaskan, siapa tau bisa jadi pelajaran buat kita semua 😉

Kasus tahun 2011 lalu di Kab. Prabumulih, Lampung (kisah nyata). Di ruang sidang pengadilan, hakim Marzuki duduk tercenung menyimak tuntutan jaksa PU thdp seorg nenek yg dituduh mencuri singkong, nenek itu berdalih bahwa hidupnya miskin, anak lelakinya sakit, cucunya lapar. Namun, manajer PT Andalas kertas (Bakrie grup) tetap pada tuntutannya, agar menjd contoh bg warga lainnya.

Hakim Marzuki menghela nafas., dia memutus diluar tuntutan jaksa PU, “maafkan saya”, ktnya sambil memandang nenek itu. ‘Saya tak dpt membuat pengecualian hukum, hukum tetap hukum, jd anda hrs dihukum. Saya mendenda anda 1jt rupiah dan jika anda tdk mampu bayar maka anda hrs msk penjara 2,5 tahun, spt tuntutan jaksa PU’.

Nenek itu tertunduk lesu, hatinya remuk redam, smtr hakim Marzuki mencopot topi toganya, membuka dompetnya kemudian mengambil & memasukkan uang 1jt rupiah ke topi toganya serta berkata kpd hadirin.

“Saya atas nama pengadilan, jg menjatuhkan denda kpd tiap org yg hadir diruang sidang ini sebesar 50rb rupiah, sebab menetap dikota ini, yg membiarkan seseorg kelaparan sampai hrs mencuri utk memberi mkn cucunya, sdr panitera, tolong kumpulkan dendanya dalam topi toga saya ini lalu berikan semua hasilnya kpd terdakwa.”

Sampai palu diketuk dan hakim marzuki meninggaikan ruang sidang, nenek itupun pergi dgn mengantongi uang 3,5jt rupiah, termsk uang 50rb yg dibayarkan oleh manajer PT Andalas kertas yg tersipu malu krn telah menuntutnya. Sungguh sayang kisahnya luput dari pers :s —

sumber : Erni Kesuma Wardani 

Masak?Siapa takut? bag. pertama

suatu hari . . .

kak ita   : “ka, kita masak yuk?”

aku        :  “masak apa kak?”

kak ita   : “emmm enaknya masak apa ya??kamu maunya masak apa ka?”

aku        : “aku sih terserah kak Ita aja”

kak ita   : “oseng tempe ma bayem aja yuk?ntar kita isi macem macem aja, jagung ato bakso gitu?gimana?”

aku        : “hmmm boleh deh ”

Baca lebih lanjut

Sang Muda

seekor kepompong sedang menunggu untuk dilahirkan kembali,

ia sendiri,

diselubungi tangan tangan tak kasatmata,

berusaha mencari arah,

ia buta,

saat satu per satu tangan tangan itu melepaskannya,

ia tahu, sebentar lagi akan tiba saatnya

kini ia merangkak melalui kegelapan,

menuju cahaya yang menuntunnya ke dunia tanpa arah,

Baca lebih lanjut